Selasa, 12 Juli 2016

Contoh Analisis Laporan Keuangan

BAB I
PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan  (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan. 
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemen laporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.
Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun  berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas

















BAB I I
PEMBAHASAN
Pada penulisan ini akan dijelaskan tentang cara analisis laporan keuangan menggunakan rasio likuiditas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas guna mengukur kinerja keuangan perusahaan.
1.      Neraca PT ABC Periode 31 Desember 2014
PT ABC
NERACA
PER 31 DESEMBER 2014
(Dalam Ribuan Rupiah)
Aktiva Lancar
 Hutang lancar
Kas
 300,000
 Hutang dagang
 500,000
Efek
 200,000
 Hutang wesel
 100,000
Piutang
 540,000
 Hutang Pajak
 160,000
Persediaan
 840,000
Jumlah A.L.
 1,880,000
 Jumlah H.L.
 760,000
Aktiva Tetap
 Hutang jk. Panjang
Mesin
 500,000
 Obligasi
 550,000
Akum. Penyusutan
 (50,000)
 Modal sendiri
Bangunan
 1,000,000
 Modal saham
 1,460,000
Akum. Penyusutan
 (200,000)
Tanah
 200,000
 Laba ditahan
 660,000
Intangibles
 100,000
Jumlah A.T.
 1,550,000
 Juml. Modal sendiri
 2,120,000
Jumlah Aktiva
 3,430,000
 Jumlah pasiva
 3,430,000

  1. Laporan Laba Rugi PT ABC :
PT ABC
LAPORAN RUGI / LABA
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014
( dalam ribuan rupiah )
Penjualan
6.000.000
Harga pokok penjualan
4.500.000
Laba kotor
1.500.000
Biaya-biaya
690.000
Keuntungan sebelum bunga & pajak
810.000
Bi. Bunga obligasi ( 5 % x Rp 550.000 )
  27.500
Keuntungan sebelum pajak
782.500
Pajak penghasilan
313.000
Keuntungan bersih setelah pajak
469.500

Perhitungan analisis rasio sebagai berikut :
RASIO KEUANGAN
METODE PERHITUNGAN
INTERPRETASI
1)   RASIO LIKUIDITAS
a)         Current Ratio
Aktiva Lancar
--------------------
Hutang Lancar
1,880,000
-------------  = 2,47 : 1 = 247%
760,000
Kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Setiap hutang Lancar Rp 1,00 dijamin oleh oleh aktiva lancar Rp 2,47

b)        Cash Ratio

Kas + Efek   =  500,000  =
HL                 760.000
= 0,65 atau 65%
Kemampuan membayar utang dengan segara yang harus dipenuhi  dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang segera dapat diuangkan.
Setiap hutang Lancar  Rp1,00 dijamin oleh kas  dan efek Rp 0,65
c)      Quick ratio (Acid Test ratio)

Kas +Efek + Piutang
Hutang Lancar

300.000 + 200.000 + 540.000
760.000
= 1,37 : 1  atau 137%
         Kemampuan untuk membayar utang  yg segera hrs dipenuhi
   Dg aktiva lancar yg lebih likuid.
   Setiap utang lancar Rp 1,00  dijamin dengan quick assets 1,37
d)     Working Capital to
Total    Assets Ratio
Aktiva Lancar – Ht Lancar
Jumlah Aktiva

1.880.000 – 760.000
3.430.000
= 0, 33  : 1 atau 33 %


Likuiditas darin total  aktiva dan posisi modal kerja neto.
Setiap Rp 1, 00  assets perusahaan Rp 0,33 terdiri dari  modal kerja (aktiva lancar)

2)      RATIO LEVERAGE

a)      Total Debt to Equity Ratio

H  Lancar + H JK Panjang
Jml Modal Sendiri

760.000 + 550.000
          2.120.000
= 0,62 : 1  atau 62 %

Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang.
62% dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang.


b)   Total debt to total capital Assets

Utg Lancar + Utg JK PJ
Jumlah Modal/Aktiva

760.000 + 550.000
        3.430.000
= 0,38 : 1 atau 38%


Beberapa bagiam dari keseluruhan dana yang  dibelanjai dengan utang. Atau
Berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.
38 % dari setiap aktiva digunakan untuk menjamin utang

c)      Long Term Debt  To
Equity ratio

Hutag JK Panjang
Modal Sendiri

550.000
---------------  = 0,26 : 1  = 26%
2.120.000


Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan  untuk hutang jk panjang.
26 % dari setiap rupiah modal sendiri
Digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang.

d)     Tangible Assets
        Debt Coverage

Jml Aktiva  - Intangibles HL
Hutang Jk Pjg

3.430.000 – 100.000 – 760.000
550.0000

2. 570.000
550.000
= 4,67 :1 atau 467%

Besarnya aktiva tetap tangible   yang digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang setiap rupiahnya
Setiap rupiah Hutang JKPJ dijamin oleh aktiva tangible  sebesare RP 467

e)      Times Interest Earned Ratio

EBIT
Bunga HTG JK panjang

 782.500   =  28,45 X
   27.500
Besarnya jaminan
keuntungan yang digunakan untuk membayar bunga Hutang JK PJG

3)      RASIO AKTIVITAS

a)      Total Assts Turn Over

Penjualan Neto          6.000.000
--------------------- =  ------------
Jumlah Aktiva            3.430.000
           =  1,75

Kemampuan dana yang tertanam dlm keseluruhan aktivaberputar dalam satu periode tertentu, Atau kemampuan dana yang diinvestasi- kan untuk menghasilkan revenue.
Dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva  rata-rata dlm  1 thn berputar 1,75X. Atau setiap 1 Rupiah setiap thn dpt meng- hasilkan Rp1,75

b)      Receivable Torn Over

Penjualan Kredit
------------------------
Piutang Rata-rata

   6.000.000
--------------- = 11 X
    540.000
Kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu.
Dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar selama 11X

c)      Average  Collection Period

Piutang rata-rata X 360
Penjualan Kredit

560.000 X 360
------------------ = 33,6 hari
6.000.000

Periode rata-rata yang dibutuhkan dalam pengumpulan pihutang
Piutang rata-rata dikumpulkan setiap 34 hari sekali.

d)     Inventory Turn Over

Harga Pokok Penjualan
---------------------------------
Inventory Rata-Rata

=      4.500.000.
       -------------  = 5,3 X
 840.000
Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam satu periode tertentu.
Dana yang tertanam dalaminventory  berputar rata-rata 5,3 X dalam satu tahun.

e)      Average Day’s Inventory

Inventory rata-rata X 360
-----------------------------------
Harga Pokok Penjualan

 840.000 X 360
-------------------  = 67 hari
         4.500.000

Periode rata-rata persediaan berada di gudang .
Inventory berada di gudang rata-rata selama 67 hari.

f)       Working Capital Turn over

             Penjualan Netto
----------------------------------
        Aktiva lancar – H Lancar

            6.000.000
             ----------------
     3.430.000 – 760.000

    = 2,25 X 

Kemampuan modal keja perusahaan berputar dalam satu periode siklus kas perusahaan
Dana yang tertanam dalam modal kerja  berputar rata-rata 2,25 X dalam satu tahun.

4)      RASIO KEUNTUNGAN
a)      Gross Profit Margin
     Penjualan Neto – Harga
       Pokok Penjualan
    ----------------------------------
     Penjualan Neto

6.000.000 – 4.500.000
--------------------------      X 100 %
          6.000.000
= 25%
Laba Bruto per rupiah penjualan
Setiap Penjualan menghasilkan laba bruto Rp 0,25.

b)      Operating Income Ratio ( Operating Profit Margin)
Penjualan Neto – Harga pokok
Penjualan – Biaya ADM dan
Umum
----------------------------------------
Penjualan Netto

6.000.000 – 4.500.000 –690.000
---------------------------------------
            6.000.000
= 13,5%
Laba sebelum Bunga dan Pajak  (net operating income) oleh setiap rupiah penjualan
Setiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 0,13.

c)      Operating Ratio

Hrg Pokok P enjualan + Biaya ADM + Biaya Penj + Biaya Umum
---------------------------------------
Penjualan Neto

4.500.000 + 690.000
------------------------- = 86,5 %
          6.000.000
Biaya operasi per rupiah penjualan .
Setiap rupiah penjualan memerlukan biaya Rp 0,87
Makin besar rasio makin buruk

d)     Net Profit Margin
Keuntungan Neto  sesudah Pajak
--------------------------------------
Penjualan Neto


   469.500
-------------- = 7,8 %
 6.000.000
Keuntungan neto per rupiah penjualan
Setiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,08

e)    Earning Power of Total Investmen  rate of return of total assets)







EBIT
--------------------------
JML AKTIVA


      782.500
------------------ = 22,8 %
  3.430.000

Kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan
Aktiva  untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor.
Setiap satu rupiah modal yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan  Rp 0,28 untuk semua investor.

f)       Net Earning Power ratio /
Return On Investment (ROI)
Earninf After Tax
-----------------------------
Jumlah Aktiva

            469.500
=   -------------------- = 13,7%
          3.430.000
Kemampuan modal yang diinvestasikan
Dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto

g)      Rate of  Return for
the Owners
 (Rate of Return on Net Worth)


Earning After Tax
----------------------------
Modal Sendiri

          469.500
=    ----------------  = 22 %
        2.120. 000

Kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan biasa.
Setiap rupiah modal sendiri menghasilkan keuntungan neto Rp 0,13 yg tersedia bagi pemegang shm preferen  dan biasa

Pendekatan lain dalam analisis laporan keuangan
Langkah pertama : Pengelompokkan Pengukuran dalam 3 aspek
a)         Ukuran kinerja
b)        Ukuran Efisiensi Operasi
c)         Ukuran Kebijakan Keuangan
1.    Ukuran kinerja dianalisis dengan menggunakan Ratio Profitabilitas

UKURAN KINERJA/RATIO KEUANGAN
METODE PERHITUNGAN
INTERPRETASI
a)      RATIO PROFITABILITAS

1. Kinerja laba operasi Laba Operasi Bersih (NOI)/Penjualan

               Laba Operasi Bersih
          ----------------------------
                 Penjualan
      810.000
   =    ----------------  = 13,5 %
                    6.000.000
Kemampuan penjualan untuk menghasilkan laba bersih.
Setiap satu dollar  penjualan mampu  menghasilkan laba operasi bersih Rp.13,5
2. Hasil pengembalian atas total aktiva (ROI)

Laba operasi terhadap total aktiva

               Laba Operasi Bersih
          ----------------------------
                   Aktiva

810.000
     =    ----------------  = 23,6%
3.430.000
Kemampuan penggunaan aktiva  untuk menghasilkan laba operasi bersih.
Setiap satu dollar  aktiva  mampu  menghasilkan laba operasi bersih    Rp.0.23

3. Laba Operasi Bersih
    terhadap Total Modal

               Laba Operasi Bersih
          ----------------------------
                   Total Modal
 (Total Modal / Hutang berbeban bunga atas total modal bunga + ekuitas pemegang saham)
810.000
   =    ----------------  = 30,4%
2.670.000

Kemampuan penggunaan modal   untuk menghasilkan laba operasi bersih.
Setiap satu dollar  modal   mampu  menghasilkan laba operasi bersih    Rp.30,4

4. Laba bersih terhadap penjualan / Marjin laba atas penjualan

                     Laba Bersih
          ----------------------------
                   Penjualan

469.500
     =    ----------------  = 7,8%
6.000.000

Kemampuan penjualan dalam     menghasilkan laba  bersih.
Setiap satu dollar  penjualan mampu  menghasilkan laba  bersih     Rp.0.08

5. Hasil pengembalian atas   equitas / Return on Equity hasil pengembalian atas equitas
Laba Bersih
----------------------------
Equitas pemegang saham
469.500
     =    ----------------  = 32,2 %
1.460.000
Mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik perusahaan.
Setiap satu dollar Equitas mampu menghasilkan laba bersih  Rp.0.32

2.    Ukuran Efisiensi Operasi
Mengukur rasio aktivitas atau rasio perputaran adalah mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan investasi dan sumber daya ekonomis yang dimilikinya.
UKURAN KINERJA/RATIOKEUANGAN
METODE  PERHITUNGAN
INTEPRETASI

Perputaran Persediaan


               Harga Pokok Penjualan
          ----------------------------
                 Persediaan

4.500.000
  =    ----------------  = 5,36 X
840.000
Sama dengan di atas (aspek yang lain)

3.    Ukuran Kebijakan Keuangan
Mengukur sampai seberapa jauh total aktiva dibiayai oleh pemilik, jika dibandingkan dengan pembiayaan yang disediakan oleh para kreditur.
UKURAN KINERJA/RATIOKEUANGAN
METODE  PERHITUNGAN
INTEPRETASI

a)      Faktor leverage


                   Total Aktiva
          ----------------------------
                    Ekuitas

3.430.000
   =    ----------------  = 2,35
1.460.000

Menegukur sampai seberapa jauh investasi ekuitas pemegang saham diperbesar oleh penggunaan penggunaan hutang dalam membiaya total aktiva.















BAB III
KESIMPULAN

Laporan keuangan adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan antara lain mengenai rencana-rencanan perusahaan, penanaman modal/investasi,  pencarian sumber-sumber dana oprasi perusahaan lainnya (Amin Wijaya Tunggal, 1995). Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitasDilihat dari Rasio Likuiditasnya, PT. ABC ini berada pada posisi Likuid dimana Perusahaan Mampu untuk membayar Hutang Lancarnya. Dilihat dari Rasio Aktivitasnya, kegiatan / Aktifitas Perusahaan ini dapat dikatakan lancar karena perputaran Piutang dan Persediaan tidak terlalu lama ( tidak lebih dari 40 Hari ).

Tidak ada komentar: